Derby ini juga di anggap sebagai salah satu derby terpanas di tanah Inggris.
Persaingan kedua kubu memang sengit, panas, dan pahit. Hal ini tentu tak lepas dari sejarah, tepatnya pada era 1910-an. Adalah Sir Henry Norris yang disebut sebagai yang bertanggung jawab atas lahirnya rivalitas ini.
Norris adalah yang memindahkan Arsenal ke London Utara dan memicu rivalitas kian panas. Semua berawal saat usai Perang Dunia I. Kala itu, Divisi I memutuskan untuk menambah dua anggota, dari 20 menjadi 22. Logisnya, dua klub yang berada di peringkat 19 (Chelsea) dan 20 (Spurs) Divisi I akan tetap bertahan. Sedangkan juara (Derby) dan peringkat kedua (Preston) Divisi II akan naik kasta.
Namun, kemudian Arsenal yang dipimpin Norris membuat langkah mengejutkan. Norris menyatakan jika Arsenal yang merupakan klub terlama yang ada di liga, lebih layak berada di Divisi I ketimbang Spurs. Langkah Arsenal ini kemudian diikuti Nottingham Forest, Birmingham, dan Hull. Semuanya ikut mengajukan aplikasi.
Akhirnya, keputusan pun diamlbil lewat jalan voting. Hasilnya, Arsenal yang saat kompetisi dihentikan karena Perang Dunia I pecah berada di peringkat ke-5 Divisi II pun merebut suara terbanyak dan dinyatakan berhak berada di Divisi I. Sedangkan tetangga terdekat mereka, Spurs harus rela turun kasta. Suporter Spurs menuding semua ini adalah hasil konspirasi yang didalangi Norris. Kebencian Spurs terhadap Arsenal pun kian menjadi hingga detik ini. Bagi fans Spurs, Arsenal bertanggung jawab atas terbuangnya mereka ke Divisi II.
Bagi penggila sepak bola, tentu masih ingat bagaimana sambutan yang diterima Sol Campbell yang berseragam Arsenal untuk pertama kalinya tampil di White Hart Lane, di hadapan pendukung mantan klubnya pada 2001 lalu.
Ya, Campbell dicap pengkhianat oleh pendukung Spurs. Yang membuat berang suporter Spurs adalah sebelumnya Campbell pernah berucap dirinya tak akan pernah bermain untuk Arsenal. Kebencian itu tak pernah hilang hingga kini. Bahkan, pada 2009 (saat Campbell membela Portsmouth) , beberapa pendukung Spurs dilarang datang menonton ke semua stadion di wilayah Inggris dan Wales karena lagu yang mereka nyanyikan terhadap Campbell dinilai sudah melanggar batas kesopanan.
Tahun lalu, sebuah media Inggris mengeluarkan daftar “Pengkhianat Terbesar dalam Sepak bola” dan Campbell ada di urutan pertama.
Kini, laga derby London Utara juga akan memunculkan sosok pengkhianat baru. Dia adalah William Gallas yang untuk pertama kalinya akan berlaga dalam derby berkostum Spurs. Akan menarik melihat bagaimana sambutan suporter Arsenal.
Dalam sejarah EPL sendiri, Arsenal memang memiliki catatan lebih bagus dalam derby. Musim lalu, Arsenal memang kalah dari Spurs. Namun, kekalahan 1-2 di White Hart Lane April lalu itu adalah kekalahan pertama Arsenal dari Spurs dalam 21 pertemuan terakhir. Di EPL, hanya sekali Spurs meraih kemenangan saat bertandang ke Arsenal. Itu terjadi pada 1993.
Dalam 11 pertemuan terakhir, Arsenal berhasil meraih 29 poin dari 33 yang tersedia dari rival mereka. Spurs hanya sekali berhasil menjaga gawang mereka tak kebobolan dari Arsenal dalam 23 laga EPL.
REKOR DERBY LONDON UTARA
Arsenal menang 72
Seri 46
Spurs menang 52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar